Konsumsi makanan pemicu hipertensi ini harus diatur. Tekanan darah tinggi atau yang dikenal dengan hipertensi, adalah penyakit yang banyak dijumpai dalam masyarakat. Sebagian orang menganggap enteng penyakit ini, karena gejalanya yang ringan, bahkan tidak jelas.
Mengapa harus hati-hati mengkonsumsi makanan pemicu hipertensi ini? Karena penyakit ini disebut dengan “silent killer” karena berpotensi menyebabkan komplikasi yang berat sampai kematian.
Diantara komplikasi serius yang muncul adalah stroke. Ini terjadi secara tiba-tiba akibat gangguan pembuluh darah di otak. Menurut para ahli, risiko seseorang terkena stroke akan meningkat sebanyak 4-6 kali jika hipertensi tidak terkontrol. Hal ini disebabkan oleh pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah, termasuk di otak, akibat hipertensi. Selain itu, tekanan darah yang tinggi juga dapat menyebabkan kelemahan pada pembuluh darah di otak sehingga lebih rentan pecah.
Mengingat bahayanya penyakit ini apabila tidak dikontrol, selayaknya kita waspada dan berusaha menghindarinya, terlebih lagi bagi seorang yang mengalami tekanan darah tinggi pada beberapa kali pengukuran atau orang dengan riwayat keluarga hipertensi. Untungnya, penyakit ini sebenarnya dapat dicegah, baik kemunculannya maupun progresivitasnya dengan beberapa tindakan sederhana, berupa pengaturan pola makan, menjaga berat badan ideal, dan olahraga.
Perubahan gaya hidup ke arah gaya hidup sehat ini, juga merupakan terapi lini pertama pada pasien hipertensi, bahkan cara ini terbukti memiliki efektivitas yang sama dengan penggunaan obat antihipertensi tunggal. Ketika pasien mengkonsumsi obat-obatan antihipertensipun, pengaturan pola makan dan olahraga ini tetap harus dilanjutkan.
Mengatur pola makan bisa dilakukan dengan menghindari atau mengurangi beberapa jenis makanan yang terbukti meningkatkan tekanan darah. Ada beberapa makanan yang dapat memicu hipertensi.
Makanan Pemicu Hipertensi
Beberapa jenis makanan berikut ini harus dikonsumsi dengan hati-hati karena efeknya yang buruk pada tekanan darah. Berdasarkan informasi dari Majalah Kesehatan Muslim, berikut adalah 15 makanan pemicu hipertensi yang perlu dihindari atau dikurangi konsumsinya.
Daftar isi
Garam
Garam atau natrium sebenarnya merupakan mineral penting bagi tubuh. Normalnya, ginjal akan mengatur kadar natrium yang beredar dalam tubuh, dan membuang kelebihan natrium melalui air seni. Akan tetapi, apabila kadar natrium tubuh terlalu tinggi, ginjal tidak sanggup mengeluarkan seluruhnya sehingga natrium akan beredar di dalam pembuluh darah. Natrium memiliki sifat menarik air ke dalam pembuluh darah sehingga volume darah meningkat dan terjadilah kenaikan tekanan darah.
Sebagian orang sangat sensitif terhadap kenaikan kadar natrium, sehingga cepat menyebabkan kenaikan tekanan darah, seperti orang dengan diabetes, atau manula. Sebaliknya, rendahnya kadar natrium dalam diet dapat mengontrol tekanan darah. Orang dengan tekanan darah tinggi, sebaiknya tidak mengkonsumsi garam lebih dari 2300 mg atau sekitar satu sendok teh per hari.
Acar
Acar memang rendah kalori dan baik untuk tubuh, tetapi memiliki kandungan natrium yang tinggi. 1 buah acar mentimun bisa mengandung 570 mg natrium, yang setara dengan sepertiga dari jumlah maksimum sodium perhari (2300 mg).
Mie Instan
Sebungkus mie instan mengandung 14 gram lemak dan 1,580 mg natrium.
Makanan Olahan
Makanan olahan memang praktis dan bisa langsung dihangatkan atau dikonsumsi. Tetapi sayang, bahan kimia dan garam di dalamnya sangat banyak.
Makanan Kalengan
Makanan kalengan selalu menambahkan garam yang cukup banyak didalamnya. Maka, meskipun isinya buah atau sayuran , sebaiknya makanan jenis ini juga dihindari.
Produk Roti
Makanan berikutnya yang wajib dijauhi penderita hipertensi adalah produk roti. Masalahnya, produk roti penuh dengan lemak jenuh dan garam berlebihan. Bagi penggemar roti, sebaiknya membuatnya sendiri di rumah. Dengan demikian, kandungan lemak, garam, serta bumbu lain yang digunakan dapat terkontrol.
Gula
Gula dan pemanis lain seperti yang ditemukan pada kue atau permen bukan hany mengganggu tekanan darah, tetapi juga meningkatkan risiko obesitas. Berdasarkan penelitian, para ahli menyampaikan bahwa penderita obesitas – yang suka mengonsumsi gula – memiliki kecenderungan mengalami tekanan darah tinggi. Gula, yang dimaksud disini adalah makanan dengan kalori ekstra dan gula, seperti cookies dan coklat batangan.
Alkohol
Alkohol memiliki sifat merusak pada dinding arteri sehingga membuat pembuluh darah menjadi menyempit. Jika dibiarkan, tekanan darah pengonsumsi alkohol akan cenderung meningkat. Selain buruk bagi tekanan darah, secara alkohol juga tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan.
Kafein
Kafein sangat ampuh meningkatkan tekanan darah, sehingga sebaiknya dihindari. Kafein ditemukan pada kopi, cokelat, atau soda. Apabila masih ingin menikmati kopi, sebaiknya memilih kopi murni dan membatasinya hingga dua cangkir saja setiap hari.
Lemak
Konsumsi lemak berlebihan, khususnya lemak yang jenuh, memicu obesitas yang berujung pada risiko tekanan darah tinggi. Beberapa jenis makanan di bawah ini memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan sebaiknya dihindari:
Kentang Goreng
Kentang goreng memiliki kandungan lemak dan natrium yang tinggi, misalnya saja penyajian kentang goreng ukuran sedang mengandung 270 mg sodium dan 19 gram lemak.
Daging Asap
Tiga potong daging asap mengandung 270 mg sodium dan 4.5 gram lemak. Daging burung bisa menjadi alternatif daripada daging asap.
Susu
Susu merupakan sumber kalsium, tetapi tinggi lemak. Dalam segelas susu terkandung 8 gram lemak dan 5 gram lemak jenuh. Lemak jenuh tak baik bagi pengidap liver dan berbahaya bagi orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
Donat
Sebuah donat sudah bisa menghasilkan 200 kalori dengan 12 gram lemak.
Margarin. Walaupun tak sepenuhnya jahat, bagi orang dengan tekanan darah tinggi, mereka harus memastikan bahwa margarin yang akan dikonsumsi tidak mengandung lemak jenuh.
Daging Merah
Komposisi dari sebuah diet yang menyehatkan harus menyertakan lemak jenuh yang rendah. Bagi orang dengan tekanan darah tinggi sebaiknya hindari dagingmerah.
Sekilas, memang cukup banyak makanan yang dapat menjadi pemicu hipertensi dan perlu dibatasi konsumsinya. Akan tetapi, tidak perlu bingung dan berkecil hati, karena yang perlu dilakukan adalah cermat dalam mengatur porsinya, mengurangi frekuensinya, serta mengganti sebagian besar porsi makanan dengan makanan yang lebih sehat dan bermanfaat untuk menjaga tekanan darah. Anda dapat menjaga tekanan darah dengan 4 nutrisi penting
Semoga informasi ini berguna.