Lompat ke konten

Selamat Idul Fitri 1445 H – Cara Berhari Raya Sesuai Sunnah

selamat-idul-fitri-31
0
(0)

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, mohon maaf lahir bathin. Semoga Allah Swt menerima amal ibadah Ramadhan kita. Simak cara merayakan Idul Fitri yang benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah berikut ini.

Hari raya Idul Fitri merupakan momen seluruh umat Islam bersuka cita menyambut hari kemenangan. Arti Idul Fitri bagi setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan, di mana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Semoga Allah Swt menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali suci dan orang-orang yang menang, serta diterima amal ibadahnya. Semoga kita senantiasa dalam kebaikan setiap tahunnya.

Bagaimana cara merayakan Idul Fitri? Mahmudan.com telah merangkum beberapa hal yang dicontohkan serta tidak dilarang oleh Rasulullah saw. dalam rangka menyambut dan merayakan hari raya Idul Fitri.

Cara Merayakan Idul Fitri

1. Perbanyak Baca Takbir

Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari satu Syawal. Hal ini sesuai dengan apa yang difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 185:

 وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ

“Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah”. (QS. Al-Baqarah: 185).

Takbir Idul Fitri bisa dikumandangkan di mana saja, di rumah, jalan, masjid, pasar atau tempat lainnya. Kesunnahan takbir Idul fitri dimulai sejak tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal sampai takbiratul Ihramnya Imam shalat Id bagi yang berjamaah, atau takbiratul Ihramnya mushalli sendiri, bagi yang shalat sendirian.

Salah satu contoh bacaan takbir yang utama adalah:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْدُ، اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إلَّا إيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

(Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 3, hal. 54).

Semoga Allah SWT menerima amal ibadah dan serta puasa Ramadhan kita. Semoga kita senantiasa dalam kebaikan setiap tahunnya.

2. Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik

Idul fitri adalah waktunya berhias dan berpenampilan sebaik mungkin untuk menampakkan kebahagiaan di hari yang berkah itu. Berhias bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian terbaik dan pakaian terbaik. Lebih utama memakai pakaian putih, kecuali bila selain putih ada yang lebih bagus, maka lebih utama mengenakan pakaian yang paling bagus, semisal baju baru.

Kesunnahan berhias ini berlaku bagi siapa pun, meski bagi orang yang tidak turut hadir di pelaksanaan Shalat Idul Fitri. Khusus bagi perempuan, anjuran berhias tetap harus memperhatikan batas-batas syariat, seperti tidak membuka aurat, tidak mempertontonkan penampilan yang memikat laki-laki lain yang bukan mahramnya dan lain sebagainya.

3. Makan Sebelum Shalat Idul Fitri

Mari kita rayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kegembiraan dan syukur. Salah satu hari yang diharamkan berpuasa adalah hari raya Idul Fitri.

Sebelum Shalat Idul Fitri, Rasulullah saw. biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil; tiga, lima, atau tujuh. Dalam sebuah Hadits disebutkan bahwa: “Pada waktu Idul Fitri Rasulullah saw. tidak berangkat ke tempat Shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil.” (HR. Ahmad dan Bukhari)

4. Shalat Idul Fitri

Rasulullah menunaikan shalat Idul Fitri bersama dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya, baik laki-laki, perempuan, atau pun anak-anak. Rasulullah memilih rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilangsungkannya shalat Idul Fitri.

Rasulullah juga mengakhirkan pelaksanaan shalat Idul Fitri, biasanya pada saat matahari sudah setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini dimaksudkan agar umat Islam memiliki waktu yang cukup untuk menunaikan zakat fitrah.

Semoga Allah SWT menjadikan kita kembali dalam keadaan suci dan termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan, serta dikabulkan segala doa.

5. Mendatangi Tempat Keramaian

Mendatangi tempat keramaian bertujuan untuk menjauhkan diri dari kesepian dan kesedihan.

Suatu ketika saat hari raya Idul Fitri, Rasulullah menemani Aisyah mendatangi sebuah pertunjukan atraksi tombak dan tameng. Bahkan saking asyiknya, sebagaimana hadist riwayat Ahmad, Bukhari dan Muslim, Aisyah sampai menjengukkan (memunculkan) kepala di atas bahu Rasulullah sehingga dia bisa menyaksikan permainan itu dari atas bahu Rasulullah dengan puas.

6. Mengunjungi Rumah Sahabat

Tradisi silaturahmi saling mengunjungi saat hari raya Idul Fitri sudah ada sejak zaman Rasulullah. Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya. Begitu pun para sahabatnya. Pada kesempatan ini, Rasulullah dan sahabatnya saling mendoakan kebaikan satu sama lain. Sama seperti yang dilakukan umat Islam saat ini. Datang ke tempat sanak famili dengan saling mendoakan.

Meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan bersilaturrahim (menyambung kasih sayang) baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga serta teman dan relasi kita.

Kasih sayang merupakan lawan dari kebencian, orang yang dalam dirinya ada kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan relasi disebut dengan memutus tali silahturahmi, orang yang memutuskan silahturahmi tidak akan masuk surga.

Semoga keberkahan, kemakmuran, dan kesejahteraan menyertai keluargamu di hari raya ini.

7. Memberi Ucapan Selamat

Hari raya adalah hari yang penuh dengan kegembiraan. Karena itu, dianjurkan untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih saat hari raya. Tidak ada larangan untuk mengucapkan selamat hari raya. Pada dasarnya ucapan selamat hari raya disertai dengan harapan atau doa agar memperoleh kebaikan. Mendoakan kebaikan untuk orang lain adalah suatu kebaikan juga.

selamat idul fitri 1445 H

Contoh kartu ucapan Idul Fitri yang dapat Anda edit

Referensi:

  1. Kementrian Agama RI
  2. Muslim.or.id

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk menilainya!

Penilaian rata-rata 0 / 5. Jumlah vote: 0

Tidak ada suara sejauh ini! Jadilah orang pertama yang menilai artikel ini.

Kami mohon maaf karena artikel ini tidak bermanfaat bagi Anda!

Biar kami tingkatkan artikel ini!

Beri tahu kami bagaimana kami dapat menyempurnakan artikel ini?